Posted on

YAYASAN IKI DAN DISDUKCAPIL KOTA TANGSEL PEDULI ANAK PANTI

Menjelang tahun ajaran baru 2025, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan menyerahkan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil kepada beberapa panti asuhan yang difasilitasi Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), seperti antara lain Panti Asuhan Sahabat Yatim, Jl. Boulevard Graha Raya No.15 Blok N.1, Paku Jaya, Kec. Serpong Utara, Panti Asuhan  Mekar Lestari, BSD, Panti Asuhan  Suaka Kasih Bunda, BSD, Pan t i Asuhan Pintu Elok, Pamulang, dan Panti Asuhan Abhimata, Bintaro Jaya Sektor IX.

Yoyoh Rohaeti, S.Sos, M.Si Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Tangerang Selatan didampingi Adry Toropannahar Ali mengatakan, “pemenuhan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil adalah sudah menjadi komitmen dan tugas kami dalam melayani masyarakat, apalagi saat ini menjelang tahun ajaran baru 2025, sehingga jangan sampai anak-anak terbengkalai pendidikannya” katanya.

Lebih lanjut Yoyoh Rohaeti mengatakan, “selama tahun 2024 ini kami telah melakukan pembaharuan kartu keluarga dan penerbitan dokumen kependudukan sekitar 300 dokumen anak panti asuhan yang tersebar di wilayah Kota Tangerang Selatan.”

Keterangan photo:

Peneliti Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (Yayasan IKI) Paschasius Hosti Prasetyadji dan Nyoto El Haris, bersama Pengurus PA Sahabat Yatim, Hadistian dan anak-anak asuh, Rabu, 13 November 2024.

 

Ketua II Yayasan IKI, KH Saifullah Ma’shum berpesan, “dokumen kependudukan adalah dokumen jati diri seseorang dan juga melekat status kewarganegaraannya, sehingga dengan memiliki dokumen kependudukan, anak-anak panti asuhan dapat mengakses fasilitas-fasilitas baik pendidikan maupun sosial yang diberikan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,” katanya.

Hadistian, pengasuh Panti Asuhan Sahabat Yatim berterima kasih kepada Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) yang mendampingi dan memfasilitasi proses pengurusan dari awal hingga terbitnya dokumen kependudukan.

Menurut data, beberapa panti asuhan yang didampingi Yayasan IKI antara lain: PA Abhimata, PA Pintu Elok, PA Mekar Lestari, PA Suaka Kasih Bunda, PA Padang Gembala, PA Tunas Mahardika, dan PA Sahabat Yatim.

Prasetyadji, peneliti senior IKI yang mengkoordinir panti panti asuhan yang didampingi Nyoto El Haris  mengatakankan bahwa, “Yayasan IKI telah bekerjasama dengan Disdukcapil Kota Tangerang Selatan sejak tahun 2015, IKI mendampingi warga masyarakat dan terutama anak-anak panti asuhan dalam pemenuhan dokumen kependudukan dan pencatatan sipilnya,” jelasnya.(adj).

在巴龙班让唐人街分发出生证

在茂物县Windu Paramita 寺庙向Simpak 、Jagabaya 、Ciresek 、巴龙班让的居民分发人口文件、结婚证、出生证、儿童身份证、身份证和家庭户口证。.

 

在茂物县Windu Paramita 寺庙向Simpak 、Jagabaya 、Ciresek 、巴龙班让的居民分发人口文件、结婚证、出生证、儿童身份证、身份证和家庭户口证。

 

【本报讯】长期以来,莉莉一直希望能持有孩子的出生证,用于在校报名、料理社区保健卡和政府提供的其它便利。同样的,托米和奥克达比亚妮已经通过宗教仪式结为夫妻,但尚未正式登记,他们正在等待印尼公民研究所义工艺哲·罗哈蒂和克里斯汀在茂物县 Ciresek、Simpak、Jagabaya、巴龙班让(Parung Panjang)地区协助处理结婚证。
Aan奶奶也很感激她的出生证已经办好了,因此就能够处理护照,打算在下个月到麦加履行副朝。
印尼公民研究所高级研究员帕斯卡修斯(PaschasiusHOSTIPrasetyadji) 表示,每个印尼公民都需要保管好居民证件,这是他们的权利,持有了人口证件,他们就可以使用政府提供的各种社会和教育设施。
当 茂 物 县 Ciresek、Simpak、Jagabaya、巴龙班让地区居民收到印尼公民研究所和地方人口和民政局合作办理的出生证、身份证、儿童身份证、家庭户口证和结婚证在内的229份居民文件时,大家都洋溢着欢乐和感激的心情。
茂物县人口和民政局办事处和印尼公民研究所基金会自2015年以来就一直定期提交人口文件。
印尼公民研究所基金会(目前为印尼公民研究所)通过与印尼多个地区的人口和民政局合作,为社区办理了约100万份人口和民政事务文件。
周二(26/0)在 Windu Pratama寺庙举行的活动中,苏巴尔诺、阿古斯、布迪代表茂物县人口和民政局出席。
印尼公民研究所基金会的出席者包括帕斯卡修斯、哈里斯(NyotoElHaris),以及印尼公民研究所茂物县义工艺哲·罗哈蒂、克里斯汀、蔚蔚和安迪。 Kris

Sumber: http://epaper.guojiribao.com/shtml/gjrb/20230927/vB2.shtml

 

Posted on

NIKAH SETELAH 43 TAHUN HIDUP BERSAMA

Oleh : Paschasius HOSTI Prasetyadji

Nenek Sukiatma, warga Rt 01/05 Kajengan, Pakuhaji, didampingi Eng Kat suaminya,  senang bukan kepalang ketika menerima akta perkawinan yang diserahkan langsung Siti Rohmaniah dan Sri Puji Jatniah yang mewakili Dinas Dukcapil Kab Tangerang dalam acara “Ngantenan Masaal” yang difasilitasi Yayasan Institut Kewarganegaraan (Yayasan IKI), bertempat di Cetiya Brahmavihara, Kampoeng Sodong, Tangerang, Minggu Kliwon, 1 Oktober 2023.

 

Keterangan:  Photo para pengantin bersama Romo Heriyadi, dan pejabat Disdukcapil dan peneliti & relawan Yayasan IKI, Minggu Kliwon, 1/10/2023 di Cetiya Brahmavihara, Sodong, Kab Tangerang.

Romo Pandita Heriyadi ketika melakukan pemberkatan kepada para pasangan pengantin berpesan bahwa “kita harus melek aturan sebagai warga negara, dengan memiliki dokumen resmi menjadi sangat membantu dalam kehidupan bermasyarakat dan  bernegara, dan kita bisa mendapatkan akses atau fasilitas dari program yang dicanangkan Pemerintah,” katanya.

Nenek Sukiatma dan Eng Kat telah menikah adat sejak tahun 1980, dan baru hari ini (1/10/2023) merasakan sebagai suami-isteri secara hukum.

Sri Puji Jatniah dan Siti Rohmaniah mewakili Dinas Dukcapil Kab Tangerang mengatakan bahwa “dengan pencatatan ini, perkawinan warga menjadi jelas dan dokumennya tercatat bukan hanya secara agama, tetapi juga oleh Negara, sehingga ada perlindungan hukum terhadap seorang ibu dan anak anaknya,” tegasnya.

 

Ki-Ka: Peneliti Senior Yayasan IKI Prasetyadji, pasangan pengantin, Romo Heriyadi, Sri Puji Jatniah & Siti Rogmaniah dari Disdukcapil Kab Tangerang, Siswoyo & Bun Eng relawan Yayasan IKI, Eng Kat dan Nenek Sukiatma.

Pada kesempatan ini, tercatat 20 pasang pengantin dengan dokumen yang tercetak sebanyak 128 dokumen antara lain akta perkawinan, KK, KTP, dan akta kelahiran anak anaknya.

Proses sosialisasi dan pengumpulan berkas “Mantenan Massal” ini tidaklah mudah.

Menurut Relawan Yayasan IKI Kab Tangerang, Siswoyo, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya perkawinan yang tercatat secara Negara.

“Ketidak-tahuan dan minimnya pengetahuan masyarakat menjadi masalah utama, seperti persiapan tiga bulan saja, kami hanya bisa menjangkau 20 pasang,” kata Siswoyo.

Hadir dalam “Ngantenan Massal”, pejabat Dukcapil bidang Pendaftaran Kependudukan, bidang Pencatatan Sipil, dan bidang perkawinan, dari wihara hadir Romo Heriyadi, Romo Hendra, dan Romo Eki Sugianto, sementara dari Yayasan IKI, hadir Nyoto El Haris dan Paschasius HOSTI Prasetyadji.

 

 

 

Posted on

IKI SOSIALISASI ADMINDUK DI JAWA TENGAH

Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) terus  melakukan sosialisasi ke berbagai komunitas di Jawa Tengah dari tanggal 7-10 Agustus 2023  mengenai pentingnya dokumen kependudukan bagi masyarakat.

Di Semarang, IKI  bekerjasama dengan komunitas JKI Injil Kerajaan, memberikan pemahaman pentingnya akta kelahiran, KTP, dan KK kepada relawan yang dipimpin tokoh muda Andreas  yang dibentuk untuk turun ke lapangan.

(Keterangan photo, ki-ka:  Andreas, Mira, Pendeta Tina, Mahendra Kusumaputra, Eddy Setiawan, dan Paschasius Hosti Prasetyadji.)

Sebagai sesepuh dan pendiri JKI Injil Kerajaan  yang memiliki 15.000 umat, Pendeta Tina menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada IKI, “semoga kegiatan ini menjadi pengungkit dan akan menjadi salah satu fokus kegiatan kami,” katanya.

Sementara itu di Banyumas, IKI diundang oleh Forum Anak Banyumas untuk memberikan pembekalan kepada Forum Anak yang anggotanya anak anak SLTA dan mahasiswa lintas etnis dan agama,  yang akan turun ke desa-desa membantu warga masyarakat terutama yang kurang mampu dan jauh dari ibukota kabupaten.

Titin, SH. MH yang mewakili Pemerintah Kab Banyumas menyampaikan terima kasih atas pembekalan yang dilakukan para pengurus dan peneliti IKI.

Mahendra Kusumaputra, Wakil Sekretaris IKI, menyampaikan bahwa “sejak kelahirannya IKI sangat peduli terhadap masalah kewarganegaraan dan kependudukan sebagaimana diamanatkan para pendiri IKI. Untuk itu IKI selalu mengajak masyarakat dan komunitas untuk bersama-sama selalu mengingat kepada masyarakat akan arti pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan yang benar dan lengkap.”

Eddy Setiawan, peneliti Senior IKI, mengingatkan bahwa “masalah kewarganegaraan dan kepemilikan dokumen kependudukan adalah masalah yang fundamental yang harus dimiliki setiap penduduk Indonesia.”

Sementara itu, peneliti senior, Paschasius Hosti Prasetyadji menjelaskan secara teknis proses pengurusan masing masing dokumen kependudukan dan pencatatan sipil, utamanya KK, akta kelahiran, KIA, dan KTP.”

Posted on

AKTA LAHIR UNTUK ANAK PANTI DI TANGSEL

Sebanyak 247 anak dari empat Panti Asuhan (PA) di Kota Tangerang Selatan akhirnya  tercatat dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), dan diterbitkan dokumen kependudukannya seperti Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Penyerahan dokumen kependudukan ini diselenggarakan di panti asuhan Pintu Elok, Pamulang, Kamis Pahing,  6 April 2023.

Sebagaimana dikatakan Dwi Suryani mewakili Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan, Dedi Budiawan,  “Langkah awal yang kami lakukan adalah membenahi data masing-masing anak untuk dibuatkan kartu keluarga (KK), yang saat ini masing-masing KK memiliki 29 anggota. Selanjutnya kami terbitkan akta kelahiran bagi yang belum memiliki, maupun kami serahkan akta kelahiran (asli) bagi anak-anak yang sudah berusia 17th, serta KTP bagi yang usianya sudah memenuhi persyaratan,” katanya.

Sementara itu, dikatakan Indana Dalianti, Kasi Akta Kelahiran, “kami berterima kasih kepada Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) yang selama ini mendampingi panti asuhan, sehingga semua dokumen persyaratan terpenuhi semua.”

Wisye, pengasuh panti asuhan Pintu Elok, Pamulang, merasa bersyukur, “kami menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan, akhirnya semua anak-anak kami sekarang memiliki dokumen kependudukan dan tercatat dalam Kartu Keluarga. Dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pembina, Pengurus, dan para peneliti Yayasan IKI, yang selama ini terus mendampingi kami dalam pengurusan dokumen kependudukan anak-anak kami.”

Dalam upaya pemenuhan dokumen kependudukan bagi warga rentan adminduk dan warga panti asuhan, Dinas Dukcapil melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga sosial yang ada.

Sekretaris Umum Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia, Albertus Pratomo menyambut gembira kegiatan ini. “Kami – Yayasan IKI – sejak tahun 2016 mendampingi beberapa anak-anak panti asuhan di Kota Tangerang Selatan untuk pemenuhan dokumen kependudukannya. Kami mengapresiasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan dalam karya pengabdian selama ini. Kami berharap, semoga pengurusan dokumen kependudukan ke depan semakin sederhana, cepat, dan termasuk  ramah terhadap warga disabilitas,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan Tomi, “saat ini kami sedang  melakukan kajian dan  advokasi dibidang regulasi dan kelembagaan sebagai masukan kepada Kementrian Dalam Negeri untuk  penyelesaian dan pemenuhan secara tuntas permasalahan yang dihadapi panti asuhan se Indonesia,” tambahnya.

Hadir dalam acara penyerahan dokumen ini, Dwi Suryani, dan Indana Dalianti mewakili Dinas Dukcapil Kota Tangsel, Albertus Pratomo Sekretaris Umum Yayasan IKI, didampingi para peneliti Yayasan IKI, Paschasius Hosti Prasetyadji, Eddy Setiawan, dan Nyoto El Haris, Helena pengurus PA Abhimata, Wisye pengurus PA Pintu Elok, Yohana pengurus PA Mekar Lestari.

Posted on

SEJARAH INSTITUT KEWARGANEGARAAN INDONESIA

SEJARAH INSTITUT KEWARGANEGARAAN INDONESIA

Kita Satu, Kita Sama, Kita Setara, Satu Tujuan: Indonesia

Bicara mengenai sejarah Institut Kewarganegaraan Indonesia tidak terlepas dari perjuangan masyarakat untuk perubahan Undang-Undang Kewarganegaraan, dari yang lama ke yang baru. Jadi yang lama itu Undang-undang No 62 Tahun 1958, dan yang baru adalah Undang-Undang No 12 Tahun 2006.