NIKAH MASSAL WARGA CINBEN

二十对华族新郎新娘参加

IKI 和丹格朗市人口和民事登记局举办的集体婚礼

塞弗拉和秘书德尼的见证下,将结婚证书交给善波和丽雅娜
新娘和新郎与丹格朗市人口和民事登记局理事等合影

  【本报讯】印尼籍事务基金会(IKI)与当地人口和民事登记局合作,第18次举办集体结婚礼。此次印尼籍事务基金会与丹格朗人口和民事登记局合作,对67对华族新郎新娘进行集体结婚登记手续。
他们来自小民、弱民、贫民和边缘化的社民。就像住在SewanTangga Asem村的本藤(Benteng)华族居民善波(sambo)一样,每天都打散工、种菠菜、空心菜、菜心等等蔬菜。
正如印尼籍事务基金会义工瑟利雅西所言,当他完成了在寺庙的祝福后,被邀请到人口和民事登记局办公室登记时,善波不能来,经过探问之后得悉,原来没钱到丹格朗城市。
瑟利雅西说:“在第二次通话中,印尼籍事务基金会义工曾项(ThjengSiang)和瑟利雅西终于接来善波和他妻子来登记结婚。他们穿着简陋的衣服和穿人字拖鞋,让人口和民事登记局的人们看了感到惊讶。”
他说:“善波高兴地流出泪水,感谢人口和民事登记局官员和印尼籍事务基金会,因为现在他们有了结婚证。”
本腾华族居民之一吉卡希望印尼籍事务基金会帮居民登记结婚的善举,能继续开展下去。
印尼籍事务基金会第二主席賽弗拉(Drs KH SaifullahMa’shum,M.Si)对集体婚礼登记活动表示欢迎。
他说:“有了结婚证,他们的婚姻状况就合法有效。母亲和孩子受到法律的保护,出生字、家庭卡和身份证证明了他们身为公民的身份。”
与此同时,丹格朗市人口和民事登记局负责人阿伊(AyiNuryadi)表示,记录婚姻是他的职责。有了结婚证,其它证件当然要更新,这意味着之前没有结婚的身份证和家庭卡,现在已婚了。而随着这次婚姻的登记,孩子将被记录为父亲和母亲的儿子。
周四(27/10)在当丹格朗市SewanTanggaAsem 居民堂举行的丹格朗市文藤镇Sewan村华族居民集体婚礼中,还分发了营多福(Indofood)有限公司提供的社会援助,出席者有人口和民事登记局发行人阿伊、妮娜、丹格朗市地方领导协商会、印尼籍事务基金会第二主席塞弗拉(KH Saifullah Ma’shum)、德 尼(DeniPuspahadi)、印尼籍事务基金会研究员艾迪(EddySetiawan)和帕沙修斯(PaschasiusHostiPrasetyadji)、工作人员戈迪亚努斯(Gordianus)和费比(FebiRamdani)。(ist)

Posted on

20 Pasang Pengantin Warga Tionghoa Benteng Ikuti Kawin Massal yang Digelar IKI dan Disdukcapil Kota Tangerang

https://internationalmedia.co.id/20-pasang-pengantin-warga-tionghoa-benteng-ikuti-kawin-massal-yang-digelar-iki-dan-disdukcapil-kota-tangerang/

 

TANGERANG—Untuk ke-18 kalinya, Yayasan IKI (Institut Kewarganegaraan Indonesia) mengadakan “Kawin Massal”, bekerja sama dengan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) daerah setempat.

Kali ini, Yayasan IKI bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Kota Tangerang melakukan pencatatan perkawinan secara kolektif terhadap 20 pasang pengantin warga Tionghoa Benteng dari 67 pasang yang terdaftar.

Mereka rata-rata dari kalangan masyarakat kecil, lemah, miskin dan terpinggirkan.

Seperti Sambo, warga Tionghoa Benteng asli Kampoeng Sewan Tangga Asem yang kesehariannya sebagai buruh serabutan, tani sayur-sayuran bayem, kangkung, caisim, dan lain-lain.

Sebagaimana dituturkan relawan Yayasan IKI, Seriasih, ketika selesai pemberkatan di wihara, dan diundang ke kantor dinas Dukcapil untuk pencatatan, Sambo tidak bisa  datang, setelah didatangi rupanya tidak punya biaya untuk transpor ke Kota Tangerang.

“Pada panggilan kedua, akhirnya Pak Sambo dan isterinya dijemput oleh relawan Yayasan IKI, Thjeng Siang dan Seriasih untuk pencatatan perkawinannya. Dengan pakaian seadanya dan beralaskan sandal jepit, sempat membuat kaget masyarakat di kantor Dukcapil,” kata Seriasih.

“Sambo merasa senang, sambil meneteskan air matanya dia bersujud syukur, berterima kasih kepada para petugas dukcapil dan Yayasan IKI, karena sekarang sudah punya surat nikah,” tuturnya.

Chika, salah seorang warga Tionghoa Benteng berharap, kegiatan Yayasan IKI  membantu warga dalam pencatatan perkawinan ini dapat terus dilakukan.

“Agar orang-orang seperti kami ini bisa mendapatkan dokumen yang menjadi pegangan kami sekeluarga,” harapnya.

Ketua II Yayasan IKI Drs KH Saifullah Ma’shum, M.Si, menyambut gembira dengan kegiatan perkawinan massal tersebut.

“Dengan dimilikinya akta perkawinan, maka status pernikahan mereka telah sah secara agama dan Negara. Ibu dan anak-anaknya mendapatkan perlindungan hukum, dan akta kelahiran, KK, dan KTP telah menjadi bukti kewarganegaraannya,” ujarnya.

Sementara itu, Ayi Nuryadi, Kepala Dinas Dukcapil Kota Tangerang mengatakan, sudah menjadi tugas pihaknya untuk mencatat setiap perkawinan. Dengan akta perkawinan ini, tentu akan diperbaharuhi dokumen kependudukan lainnya, artinya, KTP dan KK yang status sebelumnya belum menikah, menjadi menikah. Dan dengan telah tercatatnya perkawinan ini, maka si anak akan dicatat menjadi anak seorang bapak dan ibu.

Perkawinan massal warga Tionghoa Benteng Kampoeng Sewan Kota Tangerang yang diselenggarakan di Balai Warga Sewan Tangga Asem, Kota Tangerang, pada Kamis (27/10), dibagikan pula bansos dari PT Indofood, dan dihadiri oleh Dinas Dukcapil, Ayi Nuryadi, Nina, Muspida Kota Tangerang, para Pengurus Yayasan IKI, KH Saifullah Ma’shum, Deni Puspahadi, para peneliti IKI, Eddy Setiawan, dan Paschasius Hosti Prasetyadji, serta para staf Gordianus dan Febi Ramdani. ***

Sumber: https://internationalmedia.co.id/20-pasang-pengantin-warga-tionghoa-benteng-ikuti-kawin-massal-yang-digelar-iki-dan-disdukcapil-kota-tangerang/.